Quantcast
Channel: andrastudio.com » Interview
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4

Interview: Felix Widjaja

$
0
0

Sebagian dari Anda mungkin banyak yang belum kenal dengan web designer satu ini. Ini karenakan Felix Widjaja memang low-profile :D, tapi buah karyanya sangat pantas untuk disandingkan dengan karya web designer luar negeri.

Pada tahun 2006, lulusan Teknik Informatika Binus angkatan 1999 ini sempat terlibat dalam pembuatan website Cystage sebagai System Analist. Cystage adalah sebuah website yang memungkinkan kita membuat sebuah karakter dan memainkannya dalam dunia virtual. Saat ini Felix bekerja sebagai freelance web designer, dan baru-baru ini dia baru saja meluncurkan MoodMill, sebuah web untuk memanage mood penggunanya.

Note: Yang di wawancara kaya’nya abis bedagang ngurusin MoodMill, jadi mohon dimaklumin kalau jawabannya kadang agak ngelantur..hahaha.

Halo Felix, apa kabar?
Kabar baik bro Yogi!

Kalau boleh tau, sejak kapan Anda mulai mengenal dunia web design?
Mengenal sejak 1998, pas SMA kelas 2, pas zaman Netscape. Waktu itu maen internet gara-gara dapet hadiah modem 36.6kbps USRobotics dari nyokap gara-gara raport bagus ha3x. Sejak itu doyan ama website.

Anda belajar web design melalui kursus atau otodidak?
Otididak yang berawal melalui belajar HTML dari buku kecil yang gw lupa judul dan pengarangnya di tahun 1998 silam. Tapi yang pasti belinya di Gramedia Mega Mall. Waktu itu untungnya diajarin di buku-nya itu pake Notepad.

Sudah berapa lama bekerja sebagai web designer?
Resmi-nya sih mulai dari 2006.

Kalau boleh tau, project website apa yang pertama kali Anda buat?
www.fgsgroup.com.

Bagaimana tanggapan Anda tentang web designer plagiat?
Luar biasa dan sangat patut untuk dikagumi dan terus dilakukan :P he3x.

Sekarang ini banyak sekali web designer yang saling menjatuhkan harga, apakah Anda setuju dengan cara seperti itu? Atau Anda malah Anda setuju dengan pendapat “harga menentukan kualitas”?
Sebenarnya susah juga karena indonesia ini kondisi IT nya seperti lingkaran setan. Berawal dari kemiskinan, bajakan banyak, semua beli software ‘goceng rame’, dan akhirnya berimbas pada harga dari produk IT itu sendiri. Kembali ke laptop sih kalo gw pribadi tidak menjatuhkan harga kecuali kalo klien itu sangat berpotensial dan ada benefit yang mereka berikan (cth: diperbolehkan memasang logo Stucel besar pada footer website selamanya).

Setelah lama Anda bekerja di suatu perusahaan, kemudian Anda memutuskan untuk full freelance, apa yang menjadi pertimbangan Anda saat itu?
Waktu itu sudah berasa mentok gitu-gitu aja. Gw merasa bisa dapetin lebih (ternyata ga juga sih setelah dijalanin koq malah lebih kurang? Ha2x). Pada intinya mau mencoba sesuatu yang gila dan jenuh banget sama rutinitas kantoran dan kerjaan yang begitu-begitu aja.

Apakah mendapat tentangan dari keluarga atau orang-orang terdekat?
Pasti, sempat perang dulu ama bokap. Tapi kalo bokin sih dukung.

Apa yang membuat Anda tertarik menjadi web designer freelance? Apakah
ada seseorang yang menginspirasi Anda?

Tidak ada yang menginspirasi, alasan utamanya waktu itu gw ‘nothing to lose’ terhadap kerjaan kantor gw. Karena kantor waktu itu ga mungkin ada karir dan ga bisa maju-maju dalam soal pengembangan diri gw sebagai pegawai.

Bisa ceritakan sedikit suka dan dukanya menjadi seorang full time freelancer?
Jujur kalo bagi gw sih banyakan dukanya. Mungkin ini bisa menjadi contoh yang pahit bagi para calon freelancer. Intinya: jangan coba-coba jadi freelance sebelum network anda kuat.

Apakah Anda akan terus menjadi web designer freelance selamanya atau ada rencana lain untuk ke depannya?
Tidak tau juga ya, keluarga kebetulan darah pedagang, kedepannya sih sudah pasti warisin bisnis makanan orang tua. Namun mumpung masih muda dan ada pengetahuan sedikit di bidang web, coba trus dhe sampai tabungan 0 baru udahan wakakak.

Bagaimana tanggapan Anda tentang perkembangan dunia web design saat ini, khususnya dengan semakin bekennya istilah-istilah seperti Web 2.0, AJAX dan Valid XHTML & CSS?
Boleh kita kuasai sih tapi jangann terlalu egois dan jangan sekali-kali bawa jargon di pertanyaan loe ini untuk jelasin kepada kalo klien ncek2 / engkong2 kenapa harga web kita lebih mahal dari yang biasanya. (Jawaban yang aneh ya? Ga nyambung. Wakakakak).

Di saat Anda buntu ide, apa yang biasanya Anda lakukan?
Kalau lagi buntu pasti liat koleksi screenshot dari web-web yang gw suka, dan kalo ternyata desain yang gw buat malah jadi cendrung plagiat & mirip-mirip dan udah buntu abis-abisan biasanya sih gw tinggalin semuanya dan mulai perang Frozen Throne @ uswest ampe pagi :D.

Anda punya web designer favorit baik di dalam atau luar negeri?
Kaga ada.

Oya, beberapa hari yang lalu Anda baru saja meluncurkan web dengan nama
MoodMill.com, bisa ceritakan sedikit tentang web ini?

Proyek ini merupakan pengalaman pribadi dari kesulitan untuk mengetahui kabar terakhir dari teman-teman internet. Dan gw males juga nulis blog. Jadi deh gw bikin iseng-iseng. Awalnya ini proyek main-main dan sebagai tempat praktek aja dari tutorial sana sini pas proyek kosong abis (baca: no income).

Akhirnya riset demi riset koq berhasil semua (pilih-pilih mood, mood graph, ajax) sampai gw yang tadinya ga bisa Javascript jadi ngerti-ngerti mayan lah. Dan lama-lama koq jadi makin serius bermimpi-nya untuk bikin web Tu Poin Oh (dibaca: Web 2.0) yang dipakai
oleh orang banyak! Alhasil jadi bergadang terus deh demi merealisasi mimpi tersebut.

Suka duka tentang ini sebenernya bisa dibaca di moodmill.com/about tapi demi pembaca setia blog ini akan gw sertakan juga relay versi curhat-nya (aslinya dari milis WebPM):

Curhatan Felix

Awal-awal gw dulu yang bikin semua, sampai jadi versi polos & no design selagi ga ada proyek komersil, setelah kira-kira dua bulan lalu baru gw merasa butuh cari orang, terserah apakah disainer / coder. Supaya gw bisa konsen di salah satunya.

Gw ditolak oleh 3 orang disainer lokal sih tepatnya. Dan yang terakhir gw dibilang YES I’LL JOIN oleh oleh si disainer dari Aussie namun ga pernah juga dia ngerjain -_-; katro juga tuh orang.

Akhirnya dapet mantan rekan kerja gw pas projek cystage.com yang namanya Christine alias Xtin. Misi utama dia:

  1. Karena fitur dan riset utama (pilih mood rate & ajax disana sini) sudah jadi, dia ngerjain fitur-fitur kecil dasar dari web yang ngebosenin untuk dibuat namun bahaya kalo ga dibuat seperti: image verification pas signup (captcha), etc.
  2. Cariin bug dari coding gw, ternyata buanyak buanget.
  3. Satuin disain baru gw (yang ijo-ijo sekarang).

Mengenai honor, si Xtin tipe ‘donation ware’ he3, dia jg sadar ini proyek mimpi. Ha3x gw justru banyak ide-ide (saking ga ada projek yang menghasilkan duit) -_-, terlebih tahun 2006 dimana gw baru mulai keluar dari Lyto dan memulai freelance dan sempet berbulan-bulan zero income, stress dan jadinya sempet deh bikin proyek MM.

Godok ide Juni tahun 2006 , tadinya idenya kurang lebih kayak last.fm (uh oh tapi tau-tau udah ada), lalu ganti ke ‘Social Internet History Sharing’, tapi dibilang ide gila ama teman-temen eh tapi tau-tau ZDnet baru loncing closed betanya cluztr, kurang lebih ide gw mirip dia. Tau-tau berakhir pada MM aja nih, berkeyakinan gara-gara ide nya berasal dari permasalan gw sendiri.

Oiya peluncuran Twitter bener-bener bagai dunia hancur bagi gw waktu itu. Dan sempat gw stop semua dan ga napsu total ama MM! Tapi gw pikir-pikir ga ada salahnya dilanjutin lagi toh udah jadi 3/4, kenapa ga diterusin. Dan stlh dipikir-pikir kisah Friendster dan Myspace jadinya semanget lagi. Terlebih setelah nonton film 300, SPARTAN NEVER RETREATS! HAUUUUUUU HAUUUUUUUUUUUUK!

Bagi yang mau join buruan add gw di www.moodmill.com/citizen/fekimoki, oce!

Proses pembuatannya memerlukan waktu berapa lama?
9 bulanan ya tapi banyak kesita juga ama ‘jenuh’ dan ngerjain proyek komersil.

MoodMill.com mendapatkan tanggapan yang bagus sekali dari berbagai kalangan, bagaimana harapan Anda untuk MoodMill ke depannya?
Harapannya sih pengennya merajai Asia dan Eropa. Namun sampai wawancara
ini dipublish, banyakan masih user lokal. Jadi bagi yang punya teman-teman orang luar mohon perkenalkan MoodMill (ngomong-ngomong awalnya sapa ya yang nulis moodmill pake gaya penulisan seperti itu?).

Dan bagi yang punya blog segera pergunakan MoodMill WordPress plugin atau subscribe RSS dari MoodMill anda. Dan sampai wawancara ini dipublish, badge MoodMill spt pada di (http://fec.blogspot.com) sedang dalam tahap uji coba abis-abisan, dan juga sedang meriset pembuatan dynamic image forum signature yang menampilkan status MoodMill anda! horeeeeee.

Wah, makin banyak aja nich fitur-fitur di MoodMill. Last but not least, apakah ada tips, saran atau pesan khusus untuk web designer – web designer Indonesia lainnya?
Oce saran gw ya! Hati-hati aja dalam mendesign, jangan terlalu forsir fisik Anda dengan sering begadang, apalagi yang monitornya belum beli LCD. Mata cepet rusak dan muka jerawatan! Pacar / istri anda mohon diperhatikan juga, dan jangan lupa kalau bangun tidur jangan siang-siang.

Tetap kreatif, jangan niru-niru luar terus (nyindir diri sendiri nih), inovatif! Dan jangan lupa kontek-kontek gw kalo mo bagi-bagi proyek he3x.

Ok, terima kasih atas waktunya, semoga semakin sukses.
Suatu kehormatan bisa diwawancara oleh loe brur! Sering-sering ya ajak wawancaranya.

Felix WidjajaNama: Felix Widjaja
Umur: 26 tahun
Lokasi: Jakarta
Pekerjaan: Freelance Web Designer Yang Sedang Mencari Lowongan Pekerjaan
Status: Udah Punya Pacar
Website: http://www.stucel.com


Viewing all articles
Browse latest Browse all 4

Trending Articles